Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kita pasti tidak asing lagi dengan kata “diam itu emas”. Dalam arti kata diam dan tak banyak bicara merupakan cara terbaik. Saat sedang dihadapkan pada suatu permasalahan, ngga sedikit orang yang lebih memilih diam karena mereka merasa bahwa diam itu baik dan akan segera menyelesaikan masalah tanpa harus ada yang tersakiti. Bagi mereka yang berprinsip diam itu emas, mungkin banyak bicara atau mengambil langkah lain adalah hal yang akan membuat rumit masalah dan hanya akan menambah perkara dalam permasalahan yang ada. Seberapa banyak di antara kita yang berprinsip bahwa diam adalah mengalah? Seberapa banyak di antara kita yang memilih diam dengan alasan tidak suka ribut-ribut? Seberapa banyak di antara kita yang memilih diam ketika ada masalah karena merasa tak perlu membahasnya? Ketika kita berpikir panjang untuk jangka waktu yang lama, akan muncul beberapa pertanyaan. Apakah masalah akan tuntas dengan cara diam? Apakah masalah akan terkuak jika kita hanya diam? Jawabannya tentu saja tidak. Sejatinya tak selamanya diam itu indah dan tak selamanya diam itu emas. Bayangkan jika semua masalah diselesaikan dengan diam. Bukan menuntaskan masalah, justru akan menimbulkan biduk perkara. Mengapa demikian? Mungkin diam adalah sebuah cara yang diambil seseorang untuk mengatasi masalah yang terjadi. Namun, cara tersebut hanya dapat digunakan untuk sementara. Hanya dapat digunakan pada situasi dan kondisi tertentu. Sedangkan masalah tak selamanya datang di waktu dan situasi yang sama. Jadi, suatu cara diam hanya akan tepat pada situasi bagaimana cara terbaik menyelesaikan masalah jika bukan diam dan tak ingin dibilang ribut? Seperti yang sudah disebutkan tadi, bahwa mereka yang memilih diam beralasan karena ingin mengalah, tak suka ribut-ribut, dan tak ingin membahas masalah yang ada. Apa hal itu benar jika dilakukan? Ketika kita diam untuk menyelesaikan masalah, kita harus berpikir bahwa ketika kita diam, mereka yang sedang bermasalah dengan kita menjadi semakin penasaran dan akan lelah menunggu jawaban dari masalah yang terjadi hingga akhirnya akan menimbulkan salah paham. Salah paham ini justru akan menambah perkara. Ketika kita angkat bicara dalam suatu permasalahan, bukan berarti kita suka ribut-ribut, namun kita memang harus bicara untuk mengungkapkan kebenaran yang akan menyelesaikan masalah. Dalam situasi yang kritis, kita harus berani angkat suara. Berani bicara yang membawa perbaikan. Karena jika kita terus diam dalam sebuah masalah yang sedang melanda, kita bisa disebut penakut ataupun pengecut. Saat harus menguak sisi dari suatu masalah yang dibutuhkan adalah kejujuran. Jujur itu memang pahit, tetapi jika kita tidak bersalah maka bicaralah. Jika semua diam, siapa yang akan bicara? Suara siapa yang akan dikobarkan? Kita lah yang harus mengubah semuanya. bicaralah karena bicara akan membawa perbaikan. Oleh karena itu selesaikanlah masalah dengan dibicarakan baik-baik, bukan hanya diam. Utarakan apa yang seharusnya kita utarakan untuk menyelesaikan masalah yang sedang melanda. Angkat bicara bukan untuk mencari keributan semata. Bicara dengan nada tenang, mengungkap semua dengan jujur dan mengambil jalan damai, itulah hal yang seharusnya kita lakukan saat menyelesaikan masalah. Tetapi, ketika situasi membuat kita tegang dan emosi meluap, diamlah sejenak. Tenangkan hati dan pikiran. Jika hati dan pikiran sudah tenang, mulailah bicara dengan nada yang tak mencari keributan. Diam itu emas ketika hati Anda marah atau pahit – Philip Mantofa. Kata-kata ini menjadi acuan bahwasanya diam itu emas ketika hati sedang marah atau pahit, bukan berarti diam untuk menyelesaikan masalah. Karenanya, diam tak selalu emas. Diam bahkan bisa berubah menjadi dosa. Dosa karena tak berbuat apa-apa ketika kita tahu akar kebenaran dari suatu masalah. Tak selamanya diam itu emas karena bicaralah untuk sebuah pembelaan akan kebaikan. Diam itu bukan emas, ketika kita sedang difitnah ataupun dihujat. Diam boleh saja dilakukan, tetapi nanti saat tak ada lagi yang perlu dibela dan saat kita memang tak tahu kebenaran yang ada. Jika ada kemungkaran atau masalah yang tak bisa diselesaikan dengan perbuatan maka selesaikanlah dengan perkataan. Bicaralah untuk membawa perbaikan, jangan hanya berdiam diri tanpa aksi! Lihat Lyfe Selengkapnya
MenurutK.H Abdullah Gymnastiar, sebaiknya seorang muslim itu dia di saat seperti berikut: Ketika itu adalah dusta Jika kita mendapatkan kabar yang belum jelas kebenarannya, saat ini penyebaran informasi begitu cepat tersebar melalui kemajuan teknologi, tapi sayangnya banyak informasi yang benar malah ditutupi dan diganti pemberitaan yang jauh dari sebenarnya sehingga merugikan orang lain. Nasihat bijak "diam itu emas" nampaknya sudah gak asing lagi di telinga kita. Acap kali karena larutnya dalam sebuah situasi, lalu ditambah emosi yang tak terkontrol, agaknya kita tidak sadar kalau menutup mulut itu sejatinya solusi dari persoalan itu di dalam beberapa situasi, diam memang perlu adanya supaya apa yang sedang terjadi tidak semakin menimbulkan urusan baru. Lantas, kira-kira kapan sih pepatah "diam itu emas" boleh kita terapkan?1. Ketika kamu tidak mengetahui duduk persoalannyailustrasi mendengarkan pexels/ekaterina-bolovtsovaTidak semua perkara bisa kamu ikut campuri. Meskipun kamu tahu keadaannya genting dan mengharuskanmu untuk turun tangan. Tetaplah diam bila kamu memang tidak memahami duduk ikut-ikutan berbicara, lebih baik tenangkan dulu emosimu. Tunggu hingga situasinya terkendali, coba gali lagi seperti apa permasalahannya. Setelah itu, baru putuskan apakah kamu layak untuk berbicara?2. Saat orang-orang di lingkunganmu sedang dalam kesibukanilustrasi orang sibuk DarmelSah-sah saja jika kamu terbiasa ramah dengan orang lain dalam hal apapun. Namun, pas banyak orang yang sibuk kamu jangan sekali-kali coba membicarakan hal-hal gak penting alih-alih mencairkan bagimu perilaku tersebut lumrah. Tapi akibatnya, bisa saja orang yang ada di sekelilingmu malah merasa risih. Karena pada saat sedang disibukkan banyak urusan, mereka ingin fokus sehingga pekerjaan segera terselesaikan. Barangkali gak hanya terkesan garing, yang ada kamu juga akan mendapat teguran bila tak memilih Lebih baik diam bila nyatanya perkataanmu tidak membawa manfaatilustrasi orang diam LionBeropini itu hak setiap orang. Usahakan kalimat yang kamu keluarkan berfaedah dan membawa hal-hal positif untuk sekelilingmu. Kerap terjadi, gak ada maksud untuk melukai seseorang, namun gak sengaja ucapanmu malah membuat orang sakit hati. Kok bisa, sih?Mungkin kamu gak sadar kalau akhirnya pernyataanmu bisa berakhir seperti itu. Maksudmu baik, ingin iseng-iseng menanggapi suatu hal dengan maksud basa-basi. Tapi kalau situasinya sedang tak memungkinkan, untuk apa menanggapi sesuatu hal yang belum tentu ada manfaatnya. Iya deh, kalau nantinya bakal dimaklumi, gimana jika berlawanan? Ya sudahlah, lebih baik diam, ya. Baca Juga 5 Pertanyaan Basa-basi yang Bikin Sakit Hati, Jangan Diucapkan! 4. Pada saat orang lain sedang menyatakan hal pentingilustrasi rapat DarmelKalimat "diam itu emas" juga berlaku saat kamu sedang dalam pertemuan atau acara penting. Di mana akan ada hal-hal serius yang diutarakan. Jadilah pendengar yang baik. Pahami apa yang sedang mereka yang telah berusaha menyampaikan sesuatu. Jikalau memang ada yang ingin kamu ungkapkan, tunggulah hingga orang tersebut selesai bicara. Toh, nanti pada akhirnya pasti akan ada kesempatan untukmu Diam juga sebaiknya diterapkan bilamana kamu sedang merencanakan sesuatuilustrasi merencanakan sesuatu ShkrabaHidup itu harus punya rencana. Tapi tidak semua rencana harus kamu utarakan pada orang lain. Terutama bila itu menyangkut kehidupan pribadimu. Lebih baik rahasiakan saja dulu agar semuanya berjalan sesuai dengan planning kepada orang lain tidak selamanya berakhir baik. Karena kamu pun tidak pernah tahu isi hati orang lain. Apakah mereka turut senang dengan yang kamu rencanakan atau sebaliknya. Tuntaskan yang sedang kamu perjuangkan hingga nanti tiba waktunya untuk bisa Sesuatu yang belum pasti sebaiknya disikapi dengan diamilustrasi seseorang yang mendapat informasi PiacquadioApakah kamu termasuk sering menerima informasi yang belum jelas kebenarannya? Bila begitu, cobalah untuk bijaksana dalam menanggapinya. Informasi yang belum berdasar tidak seharusnya disampaikan kepada orang ditampung, sebab sesuatu yang belum tentu kebenarannya itu bisa jadi fitnah, lho, yang mana bisa merugikan orang lain. Gak cuma sampai di situ, kamu juga akhirnya akan sulit dipercaya bila nantinya kabar tersebut kalanya kita untuk berbicara, ada juga waktu di mana sebaiknya kita diam. Gak cuma lagi di perpustakaan, "diam itu emas" bisa kamu amalkan pada keenam situasi tersebut. Mulai sekarang, yuk, berlatih bijak dalam berbicara! Baca Juga 5 Kiat agar Selektif Informasi, Terhindar dari Hoaks! IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. 22April 2020 21:15 WIB. Sonora.ID - Lagu yang berjudul ' Diam Itu Tak Melulu Emas ' adalah lagu yang dinyanyikan oleh Rasukma dan dirilis pada tahun 2020 ini. Lagu ini mengajak semua orang yang lebih memilih bersembunyi untuk keluar dan menikmati kehidupan. Berikut ini adalah Lirik Lagu berjudul 'Diam Itu Tak Melulu Emas' milik Rasukma Klik tombol Play untuk mendengarkan artikel - Tidak sepenuhnya bahwa diam itu adalah suatu hal yang jelek. Ada banyak sekali hal baik yang bisa kita dapatkan saat melakukan tindakan diam. Sesekali kita perlu berdiam dalam suatu kondisi tertentu, seperti pepatah 'diam itu emas'. Lantas situasi apa yang mengharuskan kita untuk diam? Master Trainer Hingdranata Nikolay mengatakan ada empat situasi yang mengharuskan kita untuk diam. Hal itu ia sampaikan dalam wawancara bersama radio Smart FM Jakarta. Situasi apa saja itu? Simak ulasannya berikut ini Baca Juga 7 Tips untuk Hilangkan Jenuh saat Work From Home Saat tidak tahu sesuatu Diam itu emas harus diterapkan ketika kita sedang dalam keadaan tidak tahu saat di tanya orang lain. Jangan gegabah membuat sebuah asumsi jika kita tidak tahu. Katakanlah yang sejujurnya jika kita tidak mengetahui hal yang ditanyakan. “Kalau kita tidak tahu bilang aja tidak tahu, tidak usah banyak omong seolah-olah tahu segalanya,” ucap Hing. Hing mengatakan, berkata tidak tahu bukan berarti kita terlihat bodoh. Orang-orang akan melihat kita pintar atau bodoh ketika kita berbicara terkait hal yang kita ketahui. Sebab, secara tidak disadari orang lain sebenarnya akan mengetahui gestur dan mimik orang yang berbohong meski perkataannya sangat menyakinkan. Baca Juga Cara Ampuh Detoks Media Sosial untuk Hari-hari yang Lebih Produktifliriklagu (69) n i a s (14) puisi (8) renungan (127) s e h a t (10) t i p s (8) u m u m (41) pencarianIndonesiadengar Lagu onlineRahot Tak Selamanya Diam Itu Emas by BHK Record. SaveLaguRahot Tak Selamanya Diam Itu Emasterbaik. Download Lagu Mp3 Terbaru, Lagu Terbaik Panduan Lirik Lagu: Lihat juga Lagu Terkait : Lagu HOT. Save Video & Musik Dari Youtube: CARI Terlepasdari itu, lagu 'Emas Hantaran' yang dilantunkan oleh Arief feat Yollanda pada 22 Oktober 2020 menjadi lagu yang populer didengarkan publik. Berikut adalah lirik lagu 'Emas Hantaran' yang bisa Anda dendangkan sebagai teman ibadah bulan suci Ramadhan 2022. Yollanda dan Arief menyanyikan lagu Emas Hantaran (YouTube/Indoswara Music Digital) LOcXRiq.