Berikutini rekomendasi puisi pahlawan: 9. Pahlawanku, Kan Kujaga Negeri Kita. Kemerdekaan negeri ini bukanlah hadiah. Kau raih dengan darahmu yang telah tumpah. Merah Putih itu kini telah berdiri gagah. Tanpa seorangpun berani mengubah. Pahlawanku, kan ku jaga negeri kita.

IBUKU PAHLAWANKU Oleh Adi Supriawan Setiap kita adalah anak yang dilahirkan melalui rahim seorang ibu. Ibu merupakan orang tua selain ayah yang telah melahirkan dan mendidik kita sehingga menjadi besar dan berpendidikan serta meraih gelar maupun jabatan. Tentulah di setiap benak orang tua menginginkan anak-anaknya cerdas, berwawasan luas dan bertingkah laku baik, berkata sopan dan kelak suatu hari anak-anak mereka bernasib lebih baik dari mereka, baik dari aspek kedewasaan pikiran, kondisi ekonomi, agama maupun status sosial. Tidak peduli seberapa besar tenaga yang dihabiskan, tidak pula khawatir seberapa banyak uang yang harus dikeluarkan demi mengantarkan anak-anak mereka ke pintu gerbang kesuksesan sesuai dengan profesinya. Hanya satu harapan terpenting dari mereka adalah melihat anaknya dapat hidup bahagia. Sejatinya, mereka tidak mengharapkan imbalan sedikitpun dari anak-anaknya. Tetapi apa yang mereka dapatkan? tidak sedikit dari anak memperlakukan orang tua dengan balasan perlakuan yang tidak menyenangkan hati mereka. Ada ungkapan yang mengatakan kasih ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang jalan. Tentulah ungkapan ini tidak berlebihan karena begitulah kebanyakan pada kenyataannya. Mereka rela banting tulang, kerja keras, peras keringat demi anak-anaknya dan tidak ingin melihat anaknya bersedih. Di dalam buku “surga di depan mata”, sebuah kisah nyata berasal dari kota kecil di Taiwan, diceritakan bahwa ada seorang pemuda cerdas, rajin dan cukup menyenangkan. Beberapa tahun baru lulus kuliyah dan bekerja di perusahaan swasta dengan gaji yang lumayan besar. Pemuda ini tipe yang humoris dan gaya hidup sederhana sehingga menyebabkan banyak orang yang senang bergaul dengannya. Di rumahnya tinggal seorang wanita tua, sebagian kepalanya botak dan kulit kepala terlihat seperti luka bernanah yang baru kering. Rambutnya tinggal sedikit di bagian kiri dan belakang. Mukanya cacat seperti luka bakar. Wanita tua itu seperti monster menakutkan. Ia jarang keluar rumah bahkan keluar dari kamar kalau tidak ada keperluan penting. Wanita itu adalah ibu kandung dari pemuda tersebut. Meskipun demikian, wanita tua tersebut tetap melakukan aktivitas sehari-hari sebagai ibu rumah tangga. Mulai dari membereskan rumah, pekerjaan dapur, dan lain-lain. wanita tua itu juga selalu memberikan perhatian yang besar kepada pemuda itu. Namun pada kenyataannya pemuda itu sulit untuk menerima keadaan ibunya yang memiliki cacat dan menyeramkan. Setiap kali ada teman yang bertanya “siapa wanita cacat” di rumahnya, ia selalu menjawab, “wanita itu adalah pembantu yang dulu ikut ibuku dulu sebelum meninggal. Ia tidak punya saudara, jadi saya tampung, kesian”. Tentulah ucapan sang pemuda ini membuat wanita tua tersebut menjadi sedih, tetapi ia hanya bisa diam dan menelan pil pahit dalam hidupnya. Ia semakin jarang keluar kamarnya, takut anaknya tidak bisa menjelaskan pertanyaan dari teman-temannya tentang dirinya. Hingga suatu hari wanita tua itu jatuh sakit parah hingga tidak dapat lagi bangun dari tempat tidurnya. Pemuda itupun mulai kerepotan mengurusi rumah dan menggantikan pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh ibunya. Ditambah ia harus menyiapkan obat-obatan buat sang ibu sebelum dan sesudah pulang kerja. Keadaan ini membuat sang pemuda semakin jengkel dan suka marah-marah. Suatu hari, ia mengacak-acak lemari ibunya, ia melihat kotak kecil. Di kotak itu hanya terdapat foto dan lembaran koran yang sudah usang. Tidak seperti dugaan sebelumnya berisi perhiasan. Dalam foto itu tampak seorang wanita cantik dan potongan koran itu memberitakan Seorang wanita berjiwa pahlawan yang telah menyelamatkan anaknya dari musibah kebakaran. Dengan memeluk erat anaknya dalam dekapan, menutup dirinya dengan sprei kasur basah menerobosi api yang sudah mengepung rumah. Sang wanita “ibu muda” menderita luka bakar sedangkan anak dalam dekapannya tidak terluka sedikitpun. Walau potongan koran dan foto itu sudah usang, tapi ia cukup dewasa untuk mengenali siapa ibu muda cantik di dalam foto dan siapa wanita pahlawan yang dimaksud dalam potongan Koran tersebut. Tiada lain wanita itu adalah ibunya kandungnya. Wanita yang sekarang terbaring tak berdaya, sering dimarahi serta tidak diakui keberadaanya sebagai ibu karena keadaan yang membuatnya malu. Padahal cacat yang diderita ibunya disebabkan oleh dirinya ketika masih kecil. Spontan air matanya mengalir tanpa dapat dibendung. Dengan menggengam foto dan potongan koran itu, dia berlari menghampiri ibunya yang sedang terbaring di ranjang. Dengan menahan air mata ia meminta maaf dan memohon ampun atas semua yang dilakukannya selama ini. Sang ibu pun ikut menangis karena terharu melihat ketulusan anaknya. Sudah nak… ibu sudah maafkan. Jangan diungkit lagi. Cerita di atas hanyalah salah satu dari bentuk pengorbanan seorang ibu dan masih banyak lagi pengorbanaan dan kasih sayangnya yang mungkin belum kita ketahui, dengan jelas bahwa kasih ibu takkan bisa terganti dan terbalaskan. Sebesar apa pun kesalahan anak, seorang ibu akan dengan tulus memaafkan dan tidak menyimpan dendam terhadap anaknya. Ibu merupakan sosok pahlawan bagi anaknya, ia rela mengorbankan waktu, harta bahkan nyawa sekalipun. Maka sudah sewajarnya lah kita berbakti kepada orang tua. Hal ini pun sebagaimana juga yang diperintahkan Allah dalam firman-Nya dan Kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.luqman14. Kita diperintahkan bersyukur kepada Allah, perintah tersebut diikuti juga dengan perintah agar bersyukur kepada ibu dan bapak. Betapa mulianya kedudukan orang tua, sehingga Allah memerintahkan manusia bersyukur kepada ibu dan bapak setelah bersyukur kepada-Nya. Quraish Shihab dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ayat ini menekankan kepada jasa ibu. Hal ini disebabkan karena ibu memiliki potensi untuk tidak dihiraukan anaknya karena kelemahan ibu. Di sisi lain peranan bapak dalam konteks kelahiran anak lebih ringan dibandingkan seorang ibu. Betapa besar jasa seorang ibu mulai dari kita dalam kandungan, dilahirkan bahkan sampai saat kita dewasa tidak pernah henti-hentinya seorang ibu memberikan kasih sayang serta pengorbanan yang tidak dapat dinilai dengan materi. Maka pantaslah Islam mengagungkan kedudukan seorang ibu, bahkan disebutkan bahwa surga berada di telapak kaki ibu. Dialah pahlawan bagi anak-anaknya, yaitu pahlawan tanpa pamrih dan penuh keikhlasan. Mudah-mudahan kita bisa menjadi anak yang berbakti dan bisa membalas jasa kedua orang tua kita. Amin Ya Rabbal Alamin…..
Film pendek itu bercerita tentang kisah Account Officer (AO) PNM di Atambua, Nusa Tenggara Timur menjadi breakthrough dibalik penghargaan ini.
Oleh Nabil Zubair Tahfizh 1 Ibu… Dia selalu ada bagiku…. Saat aku sedih kau selalu menghiburku… Saat aku futur kau selalu menyemangatiku….. Saat aku salah kau selalu menasehatiku…. Saat aku sakit kau selalu merawatku… Saat aku tidak bisa kau selalu mengajariku… Saat aku susah kau selalu membantuku.. Dan lain-lainnya dari jasa-jasamu yang tidak bisa kutulis kebaikanmu diatas kertas ini satu-persatu…. Ibuku pahlawanku… Itulah julukan yang kubuat untukmu… Karena kau rela taruhkan nyawamu demi kami, anak-anakmu… Ibuku, maafkan aku… Atas kesalahanku dahulu…. Terhadap ucapanku yang menyakiti hatimu…. Terhadap perilaku-perilaku kami anak-anakmu yang tidak sopan terhadapmu…. Diri-diri kami yang tidak berkenan dihatimu…. Semoga kedepannya kami bisa menjadi anak-anak yang berbakti kepadamu…. Dan yang terakhir ibu… Aku sangat bersukur memiliki ibu sepertimu…. Dan semoga surga firdaus kelak tempat kembalimu….
Oleh: Anna Nur F. ADA jejak cinta yang amat dalam di relung jantungku. Cinta putih yang tiada duanya. Menyemangati hari-hari sepanjang hidupku. Mewarnai derap langkahku hingga kini. Cinta yang kadang membuatku tiba-tiba merasa teramat rindu. Cinta yang tanpa sadar sering muncul menyeruak begitu hebat.
Aku baca buku judulnya Ibuku Pahlawanku, karangan Aminah Mustari, diterbitkan oleh Gema Insani. Ceritanya baguuuus sekali tentang kita harus menghormati ibu/orang tua kita. Mau tahu, kan? begini ceritanya Ibuku adalah orang yang paling adalah pahlawanku!aku bangga kepadanya. Ibu tidak memiliki sayap dan tidak punya otot yang ia lebih hebat dari jagoan mana puna. Tanpa ibu, aku tidak akan pernah ada di dunia. Dari buku itu aku jadi semakin sadar bahwa ibu selalu ada untuk kita. Kalau kita sedang sedih ibu pasti akan menghibur, oleh karena itu kita harus sayang kepada ibu kita karena kalau tidak ada ibu kita tak akan ada di dunia ini kan .................... Setelah baca buku itu aku jadi punya ide. Aku punya puisi untuk ibu IBUKU TERCINTA Ibu engkau melahirkan dan membesarkanku sampai aku dewasa dan merawatku dengan kasih sayang. Ibu yang kusayangi dan ku cintai tak akanku lupakan selama-lamanya.
\n \ncerita pendek tentang ibuku pahlawanku
PerlehatanEvent Cerita Pendek " Pahlawanku" akhirnya tiba, bagi teman-teman kompasianer di mana pun berada, silahkan nikmati karya peserta Event Cerita Pendek " Pahlawanku" yang akan mulai menghiasi kanal fiksi Kompasiana sejak pukul 00.01 tanggal 17 Agustus 2019 sampai pukul 23.59 tanggal 18 Agustus 2019, hanya di Fiksiana Community Kompasiana.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. [caption id="attachment_215369" align="alignleft" width="300" caption="ibuku, pahlawanku ..."][/caption] Sepanjang perjalanan hidup kita, adakah yang lebih berjasa kepada kita selain ibu? Saya tahu, jawaban atas pertanyaan ini tentu akan beragam. Namun saya punya keyakinan bahwa sebagian besar jawaban atas pertanyaan ini adalah TIDAK ADA! Siapapun anda, entah seorang direktur atau tukang cukur, insinyur atau tukang sayur, jenderal atau kopral, pengamen atau parlemen, guru, dosen, menteri, presiden, bahkan raja atau seorang bandit sekalipun… pasti ia terlahir dari seorang ibu. Karenanya, tak dapat dipungkiri bahwa ibu merupakan sosok paling sentral dan monumental dalam hidup dan kehidupan kita. Rasanya, tidaklah berlebihan jika aku sendiri menyebut ibuku sebagai pahlawanku, bahkan tentu melebihi predikat itu. Ibuku adalah pahlawanku, bukan saja karena ia telah melahirkan dan membesarkanku. Lebih dari itu, ia adalah manusia pertama yang memberi segala inspirasi. Suka-duka, sedih-gembira, tangis dan tawa, segala senang dan derita. Darah, gairah,keringat, semangat, cintadan air mata –adalah sebongkah mutiara hidup dengan segala pemaknaan, kecemasan danpengharapan– ditumpahkannya dengan penuh kerelaan dan kasih perjalanan hidupku, tentu begitu banyak atau bahkan terlalu banyak pengorbanan dan pemberian yang telah dicurahkan ibuku untukku hingga aku tidak akan sanggup menghitungnya. Kalau pun aku harus mengingat dan menyebut pengorbanan dan pemberian itu satu per satu, aku yakin, apa yang kuingat dan apa yang kusebut pasti jauh lebih sedikit dari daftar pengorbanan dan pemberian ibuku yang tidak dapat kuingat dan tidak dapat kusebutkan. Namun dari semua itu, hal yang paling kuat kuingat dan kesan yang paling membekas dalam hatiku dari sosok ibuku adalah kesabaran, ketegaran dan kegigihannya. Ini antara lain terrekam dari bagaimana ia merawat, mendidik, dan membesarkan aku dan sepuluh orang kakakku dalam rentang waktu lebih dari setengah abad. Ada sebelas putera-puteri terlahir dari rahim ibuku. Sekitar 40-an tahun yang lalu, aku sendiri baru mampu mengingat dan menyadari bagaimana kesabaran, ketangguhan, dan kegigihanibuku menghadapi segenap persoalan kehidupan, termasuk dan terutama menangani keunikan sekaligus kenakalan sebelas orang anaknya. Masih segar dalam ingatanku bagaimana ibuku begitu sabar meladeni rengekan kerewelan dan kebandelanku dari hari ke hari. Namun segala kerewelanku selalu dihadapinya dengan senyum dikulum, dengan ketegaran dan kesabarannya. Kesabaran dan ketabahan ibuku laksana batu karang yang tegar dihantam gelombang pasang. Sementara kegigihan yang ditampilkannya bak pahlawan yang tandang ke medan juang. Pernah suatu ketika, aku dan tiga orang kakakku sakit keras dalam waktu bersamaan. Menghadapi situasi ini, ayahku tampak pasrah menyerah dan bahkan nyaris frustasi sehingga ayah seolah tak mampu berbuat apa-apa selain berdoa. Dengan ketegaran dan kegigihannya, ibuku justru yang tampil lebih sigap menghadapi situasi sulit itu. Saat itu, ibuku bukan saja tampil sigap menjadi perawat yang sabar dan cekatan, tapi ia begitu gigih mengupayakan berbagai alternatif untuk penyembuhan kami. Aku yakin, sebagai manusia biasa, ibuku tentu diliputi rasa galau dan gundah-gulana menghadapi situasi yang mencemaskan seperti itu. Namun kecemasan, kegalauan, dan kepanikannya nyaris tak pernah ia pertontonkan di depan kami, anak-anaknya. Yang justru sering kami saksikan dari ibu adalah semangat juang dan kegigihannya dalam menghadapi sejumlah masalah. Tanpa berkeluh kesah dan tanpa banyak bicara, segala masalah dihadapinya dengan tenang dan disikapinya denganheroik serta penuh optimisme. Dengan sikap dan tindakannya itu, ibuku seolah ingin mengatakan bahwa sebesar apapun persoalan yang kita hadapi, pasti akan ada jalan keluar untuk mengatasinya. Ibuku sungguh telah menjadi teladan dan pahlawan bagiku, pahlawan bagi keluargaku. [caption id="attachment_215370" align="alignleft" width="300" caption="me and mom"] 13523697681354967404 [/caption] Sikap heroik dan kepahlawanannya terutama ditunjukan ibuku saat ayahku meninggal dunia pada 1979. Sejak ayahku meninggal, ibuku tentu menanggung beban hidup yang amatberat beban moral, sosial, maupun finansial. Namun demikian, situasi sulit dan himpitan hidup yang amat berat itu sama sekali tidak membuat ibuku patah hal dilakukan ibuku agar kami tetap mampu bertahan. Beragam upaya dilakukan ibuku agar kami tetap dapat melanjutkan sekolah, agar kami mampumemenuhi segala kebutuhan untuk meniti dan menjalani kehidupan. Kegigihan dan heroisme yang dicontohkan ibuku, bukan saja telah mampu mengantarkan kami melewati masa-masa sulit, tapi sungguh telah menjadi inspirasi terpenting dalam hidupku. Kini usia ibuku sudah hampir satu abad. Seiring bertambahnya usia, fisiknya tampak semakin renta, namun jiwa dan semangat juangnya tetap terjaga, tetap menyala. Meski tubuhnya kian lemah, tapi kegigihan dan semangat juangnya seolah tak ketegaran dan kegigihan tak bosan-bosan ia contohkan di hadapan kami anak, cucu, dan kesabaran, ketegaran, dan kegigihan yang ditampilkan ibuku menjadi sumber motivasi dan inspirasi tersendiri. Bagiku, ibuku adalah pahlawan sejati ! [caption id="attachment_215371" align="aligncenter" width="300" caption="ibuku bersama cucu dan cicit ..."] 13523698631719761913 [/caption] Lihat Catatan Selengkapnya
Cerpen: Guruku pahlawanku. Web portal pendidikan - Cerpen kali ini berjudul Guruku pahlawanku, yang dikirimkan oleh salah satu peserta dalam ajang lomba cerpen nasional bersama belapendidikan.com. Untuk lebih lengkapnya dapat kita lihat sebagai berikut. Daftar isi [ hide] Cerpen : Guruku Pahlawanku (Bagian Pertama) Cerpen : Guruku Pahlawanku
Cerita pendek tentang pahlawanKapitan Pattimura. Punya stempel asli Thomas Matulessy, beliau lahir di Negri Haria Pulau Saparua Maluku Selatan pada tanggal 8 Juni 1783. Menurut buku riwayat hidup Pattimura varian Pemerintah yang permulaan kali berpokok. M. Sapija menggambar “Pahlawan Kapitan Pattimura termasuk turunan bangsawan, yang berasal pecah Nusa Ina Serang” Ayahnya nan bernama Antonim Matulessy dan kakeknya bernama Kasimiliali Pattimura mattulessy Pattimura adalah pahlawan yang berjuang berjuang membandingbanding Belanda VOC. Dahulu Pattimura merupakan mantan Sersan pada tantara Inggris, namun tahun 1816 Inggris kalah oleh Belanda. Baca juga Cerita Album Pangeran Diponegoro Kembalinya kolonial Belanda pada tahun 1817 ditentang keras maka itu rakyat, karena sejauh 2 abad belanda memonopoli penggalasan dan punya kombinasi kemasyarakatan yang buruk. Rakyat Maluku berusaha melawan dengan pimpinan Pattimura. Maryarakat Saparua menobatkannya sehingga memiliki gelar Kapitan Pattimura. Pada copot 16 Mei 1817, suatu pertempuran yang asing biasa terjadi. kubu Duurstede berdampak direbut kembali, terjadwal semua tentara Belanda ditaklukan bersama Resident Johannes Rudolph van den Berg. Angkatan Belanda yang dikirim cak bagi merebut benteng Duurstede, berdampak ditaklukan pasukan Kapitan Pattimura. Alhasil selama tiga bulan benteng tersebut berhasil dikuasai pasukan Kapitan Pattimura, namun Belanda tidak mau menyerahkan sejenis itu saja. Baca kembali Kamil Puisi Hari Pahlawan Sumir Belanda nan bukan ingin kalah, kembali menyerang dengan membawa pasukan dengan senjata modern, hasilnya pasukan Kapitan Pattimura berhasil dikalahkan dan mundur. Kapitan Pattimura ditangkap kembali oleh barisan Belanda di Siri Sori, beberapa temannya dia dibawa ke Ambon. Sesampainya di sana engkau terus dibujuk moga bersedia bekerjasama, namun cinta ditolaknya. Kesudahannya Kapitan Pattimura mendapatkan siksa gantung. Belanda yang masih mau memaksanya cak bagi bekerjasama, masih berusaha satu perian sebelum hukuman gantung, tetapi masih saja ditolaknya, beliau menunjukkan sebuah contoh pertarungan sejati. Di depan benteng Victoria Ambon copot 16 Desember 1817, eksekusi terhadap Kapitan Pattimura pun dilakukan. Sebagai kerangka penghitmatan, setiap sungkap 15 Mei di Kota Ambon diadakan program memperingati resistansi Pattimura. Masyarakat Ambon akan jebluk kejalan menari Cakalele, sambil membawa Parang salawaku yang juga menjadi senjata andalan Pattimura. Kapitan Pattimura gugur sebagai pahlawan nasional dari perjuangannya dia Meninggalkan pesan tersirat kepada waris bangsa ini sebaiknya sekali-barangkali Jangan pernah cak memindahtangankan kegadisan diri keluarga terutama bangsa dan negara ini. Baca juga Pusparagam nama-nama Pahlawan Kebangsaan Acuan Tembang tentang Sumpah Pemuda Ok, syukur mutakadim membaca kisahan pendek mengenai pahlawan.
PuisiGuru. Puisi Guru. Dialah pahlawan pengetahuan juga ilmu. Dia pahlawan yang tak kenal kata lelah. Pahlawan dengan beribu cobaan. Kedisiplinan, ketelatenan, pun kesabaran. Dia kan sedih kala murid tertinggal ilmu. Dia kan resah kala murid tak datang ke sekolah. Dia bisa bahagia di tengah tawa sang murid.
23 Views Cari Ramban Home Detail Result Ibu, pahlawanku antologi cerpen perian ibu / penulis, pelajar penyadur SDN Dr. Sutomo V/327 Surabaya ; pengedit, Rita Erwiyah Cite This Tampung Tampung Jenis Bahan Monograf Judul Ibu, pahlawanku himpunan cerpen hari ibu / penulis, pelajar katib SDN Dr. Sutomo V/327 Surabaya ; editor, Rita Erwiyah Titel Asli Kop Seragam Pengarang Dimas Aryo Purbokusumo penulis - – Ibuku terkasihChelsea Rachel Lorensa penyalin - – Kasih ibu sejauh perianKautsar Razaaq Warisan penulis - – Kasihmu ibuNazwa Adelia Rahmawati penulis - – Kasih ibuYasmeen Az Zahra penulis - – Pengorbanan koteng ibuRachmad Rio Syaifuddin penulis - – Pertentangan ibuRenata Aurelia Islami Dara perekam - – Ibuku kebanggaankuRaditya Bayu penulis - – Ibu sang pahlawanLexieano Adhi Manggabarani penulis - – Ibuku yang cantikAlysia Naura Wardhani katib - – Cinta dan hidayah koteng ibuAnggita Rahma Melati penyalin - – Ibuku pahlawankuAuryn Melanie Cahya P penulis - – Cerpen ibuArini Kurnia Sari penulis - – Dialah juaranya, ibuChristian Gracio Naranoella Benu katib - – Mamaku pahlawankuClarissa Leona Yap Mally penulis - – Mamaku tersayangClaudines Lyna penulis - – Ibuku tercintaDefina Fairly Artanti penulis - – Ibu yang tangguhDinar penulis - – IbuDwi penulis - – Ibuku terkasihElizabeth penulis - – Ibu terkasihElza katib - – Kasih selalu seorang ibuImel Stephanie Putri A. penulis - – Ibuku tercintaIvanda Forhisa penyadur - – IbuJason Marlon Assa penulis - – Mama, sambut hidayah telah mengajakku ke makassarTelaumbanua, Jesica Marcelia penulis - – Maafkan aku mamaJoshua penulis - – Untuk mamaMuhammad Abiyyu dabir - – Perjuangan seorang ibuNabilla Maulidya Difa Putri penyadur - – Ibuku, surgakuNadya Prawita Esensi perekam - – Lovely momNayla Chairunnisa Prasetyo carik - – Hadiah nan tak tergantikanNikita Upik Winarno penyadur - – Bakal ibuNilam Putri Aviolish penulis - – Pahlawan hidupkuNunky Herawati penulis - – Cerpen akan halnya ibuOmar Rasyiid Muhammad penulis - – My angel told meOrlin Desvania P katib - – Kasih ibu takkan tergantikanRaffel Arya Caesar Pratama penulis - – Ceritaku mengenai ibuRayyen penulis - – Ibu tercintaRico penulis - – MamikuRizkita Ratih R penyadur - – IbuSsabrina Mahatma Dewi penulis - – Ibuku malaikatkuSahrul Nugraha Gusti penulis - – IbuSalma Zakiyyah penulis - – Mamaku penolongkuSalsabilla Neyza katib - – Kegiatanku bersama ibuSaskya Angelina katib - – IbuSeptian Ramadhan notulis - – Aku selalu ibuShabira Nazwa penulis - – IbuShylom Greaciska penulis - – Malaikatku yang jompoSinuhun Albar Hamid penulis - – Pengorbanan ibuTiara Oktavia Sambuaga penulis - – Ibu yang terbaikZahir Bima Pramudya penulis - – IbuZhaskia Ramadhani penulis - – Kado bikin ibuRita Erwiyah editorSurabaya. Sekolah Dasar Negeri Dr. Sutomo V/327 Edisi Gemblengan Permulaan Desember 2022 Pernyataan Semarak Penerbitan Surabaya Caremedia Communication, 2022© 2022 pada penulis Deskripsi Fisik x, 188 jerambah ; 21 cm Varietas Isi teks Jenis Media tanpa perantara Jenis Wadah volume Permakluman Teknis ISBN 978-602-5683-52-7 ISSN ISMN Subjek Cerita pendek – Kumpulan Abstrak Ki akal ini berisi pusparagam cerita pendek karya siswa Sekolah Dasar Negeri dengan tema seputar kasih besar perut ibu dalam rangka memperingati perian ibu. Penulisan cerita pendek ini merupakan bagian dari usaha sekolah untuk menanamkan karakter baik kepada peserta jaga, dalam kejadian ini yaitu pelahap dan pemberian anak kepada ibu bapak khususnya ibu. Catatan Bahasa Indonesia Rencana Karya Cerita sumir Target Pembaca Publik Lokasi Akses Online Karya Terkait Garis terdepan / penyadur, Alysia Naila ; penyunting, Badriah Luzac’s oriental list and book review Panduan Instan CorelDraw X5 Panduan Instan Excel 2010 Panduan Instan Photoshop CS5 Windows 7 Ngoprek Habis-habisan Pakcik Gober Selfish / Janine Amos ; penerjemah, FL. Christi Wardani Luzac’s oriental list Pengantar kedjalan ekonomi perusahaan/ Mohammad Hatta Source
Antologi Cerita Pendek" 22 barang. Antologi Cerita Pendek Indonesia Modern Pada Zaman Jepang. Rp31.000. 5 Terjual 1 Pesisir Selatan. StarBooks. Berita Kehilangan - Antologi Cerita Pendek Penghilangan Paksa. Rp70.000. 5 Terjual 1 Jakarta Utara. Toko Buku Rusa Merah. BERITA KEHILANGAN - Antologi Cerita Pendek Penghilangan Paksa Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Wahai ibuku....sang pahlawanku.....Terima kasih engkau sudah melahirkanku. Dari kecil hingga sekarang. Kau adalah orang yang terpenting bagiku,Oh....ibuTerima kasih sudah wanita yang berharga bagiku Terima kasih atas jasa dan ilmu yang kau berikan ibu.....Aku sungguh sayang tak mau kasih banyak atas love ibuku...... Lihat Puisi Selengkapnya Silahkankunjungi postingan 9 contoh puisi pendek tentang lingkungan sekolah untuk sd 4 2 bait sekolah bersih adiwiyata brainly untuk membaca artikel selengkapnya. kumpulan puisi tentang guru puisi guru pahlawanku puisi pahlawan indonesia contoh puisi 4 bait 4 baris sajak sederhana mengharukan cerita rakyat karangan pendek tentang guru Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Penulis hari ini ingin berbagi cerita " Ibuku pahlawanku ". Mungkin penulis yang lain kebanyakkan menulis tentang jasa-jasa pahlawan .Penulis juga mendoakan semoga arwah para pahlawan kita. Yang sudah berguguran di Medan perang di tempatkan di sisi Allah Subhanawataala di sisi Tuhan Yang Mahaesa . Diterima iman dan Islamnya. Keluarga yang ditinggalkan menerima dengan tambah dan ikhlas. Sejak bapakku meninggal dunia di bulan Desember 2014. Berarti beliau meninggalkan kami sudah mau 8 tahun kurang 1 bulan . Segala urusan keluarga biasa bapak yang menyelesaikannya. Tetapi setelah bapak meninggal dunia . Segala urusan dipegang oleh ibu dan diriku anak sulung anak paling besar . Alhamdulillah keluargaku selalu kompak . Begitu juga setelah bapak meninggal dunia . Tidak ada yang diperebutkan dari warisan peninggalan bapak. Karena sebelum meninggal dunia . Bapak sudah membagikan hartanya kepada 6 anaknya. Penulis bersyukur punya keluarga yang tenang dan damai. Setiap seminggu sekali ada yang menengok ibuku di kampung. Kalau penulis pulang kampung 2 Minggu / 1 bulan sekali. Di kampung ibuku ditemani oleh adik yang nomor 3 dan seorang anak yang baru sekolah di kelas 5 SD. Kita sebagai saudara menyekolahkan dan membiayai anak adikku. Karena selama adikku dan anaknya mengurus ibu di kampung. Suaminya belum pernah datang. Apalagi memberi biaya untuk anak istrinya. Kebetulan bapak semasa hidupnya seorang pegawai negeri PNS . Jadi pas bapak meninggal dunia ibu mempunyai gajih berstatus janda. Ya...lumayan untuk membeli sembako . Untuk kebutuhan yang lain penulis berserta adik-adik membiayai keperluan rumah tangga ibuku. Beliau saat ini sedang sakit struk sekitar 8 bulan yang lalu. Di bulan Pebruari 2022 kejadiannya. Setelah sholat Dhuha beliau berdiri disekaliguskan. Lalu pusing di bagian kepala. 1 2 3 Lihat Diary Selengkapnya
\n cerita pendek tentang ibuku pahlawanku
sD5Pv.
  • adj4hwr2es.pages.dev/131
  • adj4hwr2es.pages.dev/153
  • adj4hwr2es.pages.dev/331
  • adj4hwr2es.pages.dev/181
  • adj4hwr2es.pages.dev/200
  • adj4hwr2es.pages.dev/294
  • adj4hwr2es.pages.dev/24
  • adj4hwr2es.pages.dev/218
  • cerita pendek tentang ibuku pahlawanku